Tips Turunkan Berat Badan dengan Cepat

Masalah berat badan adalah masalah kebanyakan kaum muda, banyak juga orang yang sudah tua memiliki masalah terhadap barat badan. Apalagi untuk para kaum wanita tentunya menginginkan tubuh yang ideal. Dan kali ini saya khusus membuat tips untuk anda yang ingin menguruskan badan :
  • Hindari makan malam malam, jika anda masih makan juga kurangi porsinya dan usahakan tiga jam sebelum tidur.
  • Kunyah makanan lebih lama sehingga anda akan merasa lebih cepat kenyang dari biasanya.
  • Makan makanan yang tidak banyak mengandung lemak
  • Silahkan makan makanan kesukaan anda tapi kurangi porsi sedikit demi sedikit setiap makan anda makan.
  • Usahkan anda berjalan sejauh minimal 400 meter sehari bisa juga digantikan dengan treadmill.
  • Usahakan [ push up dan sit up waktu bangun tidur dan waktu mau tidur malam atau  pagi- masing masing 20 kali dan ditambah setiap harinya sampai anda mampu 1oo kali tiap set ]
  • Kurangi mengkomsumsi makanan yang mengandung kadar gula tinggi
  • Jika anda sedang lapar makan nasi sedikit saja dan kenyangkan dengan memakan sayuran atau buah.
  • Jika malam hari anda terbangung dari tidur dan merasa lapar anda boleh minum air mineral atau makan buah apel atau pisang satu saja.
  • Bagi karyawan kantoran dapat menggunakan kursi yang dapat beputar dan duduk lah dengan posisi tegak dan putar badan anda ke kiri dan kekanan, posisi tangan letakan pada pegangan kursi satu dan satulagi lurus ke atas. atau dengan cara meletakan kedua tangan didepan dada lalu putar badan ada ke kiri ke kanan, ganti posisi putaran pertam putaran dari perut ke kaki, kedua dari perut ke dada. lakukan minimal 1o menit setiap hari di kantor.
  • Besandar di dinding posisi terbalik, kaki ke atas dan miringkan posisi kaki mulai dari 30 derajat sampai 80 lakukan lalu tahan selama 1 menit masing masing. ulangi selama 15 menit

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Cara Menghilangkan Bekas Jerawat

Berikut ini adalah hal-hal yang sebaiknya anda lakukan untuk menghindari timbulnya jerawat:
* Hindari pemakaian kosmetika rias saat tidur.
* Membersihkan wajah pada sore hari berbeda dengan pada pagi hari.
* Kulit wajah harus selalu bersih saat istirahat di rumah.
* Kebutuhan pembersih bagi kulit kering berbeda dengan kulit berminyak atau kulit normal, demikian juga sebaliknya.
Cara Mengatasi Jerawat Secara Alami
1. Ambil 2-3 helai daun pepaya yang sudah tua dan jemur.
2. Lumatkan daun pepaya tersebut dan diberi air kemudian diperas untuk diambil sarinya.
3. Oleskan sari daun pepaya tersebut pada jerawat.

Cara Menghilangkan Bekas Jerawat
1. Ambil sedikit asam jawa ditambah dengan beberapa kunyit. Kunyit di tumbuk, campurkan dengan asam jawa dan sedikit air. Setelah rata, oleskan sebagai masker ke muka. Biarkan selama 20 menit. setelah itu cuci bersih.
2. Campurkan air jeruk nipis (lebih bagus yang lokal) dengan 1 sendok minyak masak. Oleskan ke seluruh muka sebelum tidur. Paginya, ambil asam gelugur (asam jawa juga boleh) dan rendam dalam air panas.
Setelah air menjadi hangat (suam2 kuku). Basuhlah air tersebut ke muka kita, asamnya di gosok-gosokkan ke tempat2 yang berjerawat or yang berparut. Beberapa menit kemudian, basuh dengan air biasa.
Selamat Mencoba

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pendidikan Indonesia Saat Ini

Sistem pendidikan Indonesia saat ini bisa dibilang lebih baik daripada tahun-tahun sebelumnya. Sistem pendidikan Indonesia saat ini lebih menekankan pada sikap para siswa agar lebih aktif lagi dalam menempuh pendidikan. Meskipun demikian, banyak kekurangan-kekurangan dalam sistem pendidikan negara kita ini. Sarana dan prasarana yang kurang menunjang, terutama di daerah pedesaan yang terpencil membuat para siswa menjadi kesulitan dalam menempuh pendidikannya. Belum lagi dengan tingkat kesejahteraan tenaga pengajar yang masih rendah. Masyarakat harusnya ikut membantu pemerintah dalam mensukseskan program-program pendidikan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Biaya pendidikan yang semakin mahal jelas sangat dirasakan oleh masyarakat, terutama masyarakat kelas menengah ke bawah. Hal ini tentu menyebabkan siswa terancam putus sekolah yang dikarenakan orang tuanya tidak sanggup untuk membayar biaya sekolah yang semakin mahal tersebut. Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah Indonesia melalui Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) telah membuat program 'Sekolah Gratis' untuk jenjang SD Negeri dan SMP Negeri (kecuali SBI dan RSBI). Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Pendidikan Kota Surabaya juga telah mencanangkan program Wajib Belajar 12 tahun (SD, SMP, dan SMK). Pada tahun-tahun sebelumnya, Depdiknas juga membuat program 'Biaya Operasional Sekolah (BOS)'. Namun, setelah program BOS dilaksanakan, banyak terjadi penyelewengan dana BOS oleh pihak sekolah. Pemerintah berharap dengan diadakannya program Sekolah Gratis tersebut anak-anak Indonesia yang tidak dapat bersekolah dapat bersekolah lagi karena seluruh biaya pendidikan ditanggung oleh pemerintah.
Sumber: Kompas.Com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Mari, Kembali ke Tujuan Murni Pendidikan

Pendidikan dan pengajaran yang telah diselenggarakan saat ini belum berhasil melahirkan pemimpin-pemimpin nasional yang tangguh melaksanakan dan mewujudkan cita-cita kemerdekaan. Pada tataran kenegaraan, peran negara sebagai “Negara Pengurus” yang harus melaksanakan good governance masih jauh untuk dikatakan berhasil.
Tugas utama pendidikan kita adalah membina watak, membangun karakter. Lebih khusus dari itu, adalah menyusun harga pribadi pada jiwa seorang pelajar.
– Sri Edi Swasono
Demikian dipaparkan oleh pengamat ekonomi Sri-Edi Swasono dalam orasi ilmiahnya memperingati Dies Natalis XXV, Wisuda Sarjana XXIII, serta Wisuda Pascasarjana X Universitas Mercu Buana, Senin (15/11/2010), di Plenarry Hall-JCC, Jakarta. Sri-Edi mengungkapkan, nyaris semua persoalan-persoalan negara tidak selesai, yang bahkan terus bertambah tanpa ditangani dengan baik, mulai dari urusan kedaulatan negara, bencana alam, hingga korupsi sebagai biang keladi terparah dalam pemerintahan RI saat ini.
“Apakah ada masalah korupsi yang benar-benar bisa selesai sampai akhirnya muncul kasus korupsi yang lain seperti Century hingga Gayus. Bahkan, di tengah-tengah kita memperingati Hari Pahlawan saat ini, kita harus Krakatau Steel. Kita memang tidak punya good governance,” ujar Sri-Edi.
Dia mengatakan, pemahaman yang dangkal tentang pendidikan internasional selama ini membawa kita melupakan pendidikan karakter bangsa sendiri. Pengembangan karakter bagi anak-anak bangsa sejak dini hingga di perguruan tinggi sangat diperlukan, terutama dalam kaitannya dengan upaya pembentukan rasa cinta Tanah Air, memelihara kebersamaan dan semangat kekeluargaan.
“Tugas utama pendidikan kita adalah membina watak, membangun karakter. Lebih khusus dari itu, tujuan pendidikan kita yang murni adalah menyusun harga pribadi pada jiwa seorang pelajar,” tukasnya.
Kalau tujuan pendidikan tersebut tidak dipegang teguh, lanjut Sri-Edi, maka pendidikan tersebut merupakan konsep dan tujuan pendidikan yang setengah-setengah dan cacat.
Sumber: Kompas.Com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pendidikan Kita Masih “Dihantui” Krisis

 
Pendidikan di Indonesia saat ini masih mengalami krisis, baik krisis secara logistik maupun fungsional. Keduanya saling berhubungan dan saling mempengaruhi satu sama lain.
Pendidikan yang mengurung mereka di dalam kelas dan membuat mereka takut menghadapi kenyataan di lapangan.
– Paulus Wirutomo
Demikian diungkapkan Guru Besar Sosiologi Universitas Indonesia, Paulus Wirutomo, dalam diskusi publik “RAPBN 2011: Anggaran, Proyeksi Pengembangan Bangsa”, di Jakarta, Kamis (12/8/2010). Paulus mengatakan, krisis logistik menyangkut masalah pendanaan dan fasilitas, sementara krisis fungsional menyoal pada tujuan hakiki dari pendidikan itu sendiri.
“Tujuan hakiki pendidikan adalah membebaskan diri dari kebodohan, kemiskinan, memberikan kemandirian, mengembangkan kesadaran tentang hak dan kewajiban warga negara, serta pengembangan moral, etika, dan estetika,” ujarnya.
Paulus menilai, pendidikan di Indonesia belum mampu memberi kebebasan bagi setiap warganya. Dia mencontohkan, semakin banyak lulusan sarjana strata satu (S-1) yang tidak mendapatkan pekerjaan, kemudian melanjutkan pendidikan ke tingkat lebih tinggi dan seterusnya. Kondisi ini, kata dia, justru akan memupuk rasa ego yang tinggi di dalam diri ketika memandang sebuah pekerjaan.
“Pendidikan yang mengurung mereka di dalam kelas dan membuat mereka takut menghadapi kenyataan di lapangan,” tutur Paulus.
Guru Besar UI itu kemudian memaparkan, jika kita tidak mampu mencapai pada pendidikan yang hakiki, maka kita akan jatuh kepada, antara lain; ritualisme pendidikan (hanya menjalankan keseharian di dalam kelas), pemborosan biaya, pedagogihitam (sekolah sebagai tempat pengadilan) yang akan menampik pilihan yang ada di masyarakat layaknya multiple choice.
“Contoh kasusnya adalah ujian nasional (UN). Apakah tujuannya sesuai dengan fungsi pendidikan?” ujar Paulus.

source: kompas.com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS